Jumat, 17 Mei 2013

PI bagian 2



Minggu keempat saat dosen pembimbing saya masuk, saya memberitahukan apakah seperti ini bentuk dari aplikasi expertise2go. “iya ini aplikasinya seperti ini, tapi ini dalam bentuk GUI nya, coba kalian bikin bentuk rulenya, lalu kalian masukan pada aplikasi ini”, kata pak dosen pembimbing. Suatu pencerahan bagi saya dan wina, karena pada minggu keempat kebanyakan teman-teman saya sudah mulai membuat penulisan dan aplikasi, bab1 mereka juga sudah direvisi, tetapi saya dan wina belum mengerjakan apa-apa, karena memang kami hanya belajar berdua dan hanya kami yang menggunakan sistem pakar di kelas kami. Untuk pertemuan minggu kelima saya harus sudah bisa membuat aplikasi ini selesai, minimal sudah ada bentuk sistem pakar. Entah kenapa membuat penulisan dirumah itu banyak sekali godaanya, akhirnya saya memutuskan untuk menulis di kampus. Awalnya saya hanya mencoba-coba dahulu membuat aplikasi sistem pakar menggunakan expertise. Mencoba sampai berkali-kali tetapi masih salah, sampai sempat putus asa, bahkan ingin menunda penulisan ilmiah karena belum berhasil. Akan tetapi ada hal yang menjadi ganjalan saya, kalau saja saya tidak menulis sekarang kapan lagi, lalu mau sampai kapan tulisan saya ini terbengkalai, karena pada akhirnya jika saya ingin lulus saya tetap harus menulis penulisan ilmiah ini.


Saya terus mencoba sampai pada suatu saat, saya ingin mencoba memasukkan semua rule yang saya buat kedalam aplikasi. Alhamdulillah, puji syukur aplikasi yang saya buat sudah berhasil, walaupun masih sangat sederhana, dan masih ada yang harus dibenarkan karena hasil akhir dari sistem pakarnya masih kurang sempurna. Keberhasilan itu membuat saya menjadi bersemangat membuat tulisan lagi. Aplikasi yang saya buat memang masih sederhana, malah sangat sederhana, masih berantakan dan juga masih ada yang aneh. Karena expertise itu aplikasi sistem pakar internasional, maka tentunya perintah-perintahnya juga menggunakan bahasa inggris, tetapi aplikasi yang saya buat itu menggunakan bahasa Indonesia, untuk pertanyaan konsultasi saja saya menggunakan pertanyaan bahasa Indonesia, tetapi sangat tidak cocok jika jawaban user menggunakan bahasa inggris. Karena saya sama sekali tidak tahu, saya bertanya kepada pembimbing saya, menurutnya bahasanya bisa dirubah kedalam bahasa Indonesia. Maka dari itu saya mencoba lagi menyempurnakan aplikasi saya menggunakan bahasa Indonesia, karena memang say aingin membuatnya untuk orang Indonesia.  Setelah menemui suatu blog dan penjelasan mengenai alih bahasa saya dan wina mencoba mengalihkan bahasanya, tetapi ternyata masih saja error. Pada pertemuan keenam saya menunjukkan aplikasi yang masih setengah jadi kepada dosen pembimbing sekaligus bertanya tentang alih bahasa yang masih gagal saya lakukan. Dengan dibantu dan diberi arahan oleh pak dosen pembimbing, kami pun mencoba untuk mengalihkan, dan hasilnya bahasanya bisa dialihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar