Kamis, 23 Mei 2013

Kucingku

Dulu saya pernah mempunyai binatang peliharaan kucing. Saya sangat menyukai kucing, kucing itu lucu sekali menurut saya, dia termasuk hewan yang ramah dan cukup pintar menurut saya. Suatu saat, saya masih kecil, mungkin waktu itu saya berumur 10 tahun, tiba-tiba ada seekor kucing liar yang datang kerumah saya. Kucing itu selalu datang untuk meminta makan, padahal keluarga saya tidak pernah memberi makan untuknya, karena kasihan dan waktu itu juga kucing saya masih kecil akhirnya dipelihara. Kucing berwana kuning putih yang lucu itu diberi nama, the crow, nama itu diambil dari nama sebuah film yang saya juga tidak tahu film apa itu. The crow adalah kucing jantan yang pandai bertarung, saat sudah dewasa dia suka sekali bertarung dengan sesama kucing jantan lain untuk merebut kucing betina. Pulang-pulang selalu dalam keadaan kotor karena tercebur dalam got. Badannya hitam sekali dengan bau yang tidak sedap, setiap kali pulang selalu kotor, akhirnya saya mandikan, tetapi pas pulang ya kotor lagi akibat bertarung. 

Suatu ketika dia mencuri ikan di rumah tetangga saya, pulang kerumah dengan tubuhnya yang ada luka lebar di bagian punggung, sungguh saya sangat sedih karena merasa kasihan kucing saya yang penuh luka akibat di lukai menggunakan parang oleh tetangga saya. Ayah saya sangat marah, dia memarahi tetangga saya yang karena telah melukai kucing saya, seharusnya tidak sampai dilukai seperti itu, kasihan sekali melihatnya. Setiap hari saya berikan obat luka supaya lukanya cepat sembuh. Suatu hari ayah saya juga penah marah sama the crow karena dia buang air besar dalam rumah, di kursi sofa, dan akhirnya kucing saya dibuang di daerah patung kemang, memang cukup dekat dengan rumah saya, tetapi untuk kucing rumahan seperti dia, apakah mungkin bisa kembali ke rumah dengan selamat atau malah diambil orang lain atau mati. Saya sedih sekali, saya sangat menyayangi kucing itu, saya berdoa agar kucing itu bisa kembali dengan selamat. The crow merupakan teman saya dirumah, karena saat itu saya tidak punya teman seangkatan saya disekitar rumah saya.

Seminggu kemudian, saat malam ada suara mengeong dari genteng rumah saya, dan ternyata the crow kembali dengan selamat, dia terlihat kusam sekali, akhirnya saya memberinya makan. Makannya sangat lahap, porsi lebih besar dari biasanya langsung habis dalam sekejap, ayah saya juga mengijinkan untuk memeliharanya lagi. Sampai pada suatu hari dia main keluar dan tidak pernah kembali. Sempat saya mencari kemana-mana tetapi tidak ketemu juga, mungkin the crow sudah mati di suatu tempat, tetapi saya sangat bahagia pernah mempunyai kucing pintar sepertinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar