Sumber
:
Berikut ini merupakan daftar beberapa profesi
di bidang IT beserta deskripsi sederhananya :
1. Programmer/Developer
Profesi
programmer/developer adalah profesi yang paling sering terdengar, karena
profesi ini sudah ada sejak diciptakannya komputer itu sendiri. Profesional
dalam bidang software development dan consulting umumnya pernah meniti karir
sebagai seorang programmer. Keahlian dalam algoritma dan penguasaan terhadap
salah satu atau beberapa bahasa memprograman mutlak diperlukan oleh seorang
programmer. Programer adalah profesi inti dan tulang punggung dalam software
development karena tidak akan terwujud sebuah software aplikasi tanpa adanya programmer,
sedangkan tanpa didukung profesi lainnya, seorang programmer dapat membuat
sebuah aplikasi yang berguna walaupun dengan cakupan terbatas.
Berdasarkan jenis programming dan output yang
dihasilkan, programmer sendiri ada beberapa macam yaitu :
1.1. Hardware
Programmer
Hardware programmer sebenarnya adalah bagian
dari hardware engineer. Sesuai namanya, mereka melakukan programming secara low
level terhadap hardware, misalnya mikrokontroler, embeded sistem, PLC atau
device lainnya. Pada awal diciptakannya komputer, programmer jenis ini lebih
dominan karena cara memprogram komputer waktu itu mirip dengan cara memprogram
mikrokontroller saat ini. Bahasa yang digunakan dulunya adalah bahasa mesin
tetapi saat ini cenderung digunakan bahasa assembly dan C.
1.2.System Programmer
Dalam pekerjaannya, system programmer
menggunakan low level dan medium level language. Biasanya mereka dipekerjakan
dalam pengembangan sistem operasi dan modul-modul pendukungnya. Para
pengembangan driver untuk periferal dan programming dalam SIM/UIM card juga
digolongkan ke programmer jenis ini. Perbedaan system programmer dengan
hardware programmer adalah: System programmer bekerja pada tahap pengembangan
suatu platform / sistem operasi atau yang terkait erat dengannya untuk
dijadikan sebagai landasan (platform) bagi pengembangan selanjutnya, sedangkan
hardware programmer bekerja pada tahap implementasi suatu produk agar sesuai
dengan requirement end user. Programmer jenis ini biasa menggunakan bahasa
Assembly, C/C++ dan kemungkinan C# dikemudian hari bila sistem operasi yang
menggunakan managed code (.Net) benar-benar diluncurkan.
1.3.Application Programmer
Bagi yang sering mendengar profesi
“Application Developer”, “Software Developer”, “Web Developer”, “Enterprise
Developer” atau “Developer” saja, profesi-profesi tersebut tergolong sebagai
Application programmer. Programmer jenis inilah yang paling banyak dan populer
di dunia kerja terutama di Indonesia. Hal ini disebabkan karena aplikasi adalah
jenis software yang paling banyak di gunakan.
Perbedaan istilah “application” dengan “software”. Singkatnya, dalam dunia IT, yang disebut application sudah pasti adalah sebuah software, sedangkan software belum tentu sebuah application. Software yang bukan termasuk aplikasi contohnya adalah operating system, device driver, protocol dll. Sedangkan yang dikenal sebagai aplikasi adalah software seperti office suite, image editor, games, sistem informasi retail/swalayan, sistem informasi pendidikan, sistem informasi hotel/retaurant, sistem informasi manajeman gudang, sistem informasi logistik, ERP (Enterprise Resource Planning), SCM (Suply Chain Managemant), CRM (Customer Relationship Managemant), sistem bank, sistem airline dan masih banyak lainnya.
Dalam pekerjaannya, application programmer menggunakan high level language seperti Java, C#, Visual Basic (VB), VB.Net, Delphi, PHP dll. Dengan menggunakan high level language, proses pengembangan akan lebih mudah dan lebih cepat. Hal ini sesuai dengan tuntutan kebutuhan customer yang terus berkembang dengan cepat.
Dalam hal cakupan keahlian yang dibutuhkan, secara kasar jenis aplikasi dapat dibagi menjadi:
Perbedaan istilah “application” dengan “software”. Singkatnya, dalam dunia IT, yang disebut application sudah pasti adalah sebuah software, sedangkan software belum tentu sebuah application. Software yang bukan termasuk aplikasi contohnya adalah operating system, device driver, protocol dll. Sedangkan yang dikenal sebagai aplikasi adalah software seperti office suite, image editor, games, sistem informasi retail/swalayan, sistem informasi pendidikan, sistem informasi hotel/retaurant, sistem informasi manajeman gudang, sistem informasi logistik, ERP (Enterprise Resource Planning), SCM (Suply Chain Managemant), CRM (Customer Relationship Managemant), sistem bank, sistem airline dan masih banyak lainnya.
Dalam pekerjaannya, application programmer menggunakan high level language seperti Java, C#, Visual Basic (VB), VB.Net, Delphi, PHP dll. Dengan menggunakan high level language, proses pengembangan akan lebih mudah dan lebih cepat. Hal ini sesuai dengan tuntutan kebutuhan customer yang terus berkembang dengan cepat.
Dalam hal cakupan keahlian yang dibutuhkan, secara kasar jenis aplikasi dapat dibagi menjadi:
-
Desktop Application (aplikasi yang berwujud
Windows Form, WPF, XWindows atau jenis GUI lainnya yang berjalan di O/S
masing-masing)
-
Web Application (aplikasi yang user
interface-nya berwujud HTML dan diakses dengan web browser, biasa
dikembangkan dengan framework PHP, ASP.Net, Java, Spring, Ruby on Rails dll )
-
Database Application (aplikasi yang memerlukan
akses ke database menggunakan teknologi seperti ADO.Net, OLEDB, ODBC, JDBC,
ORM, Hibernate dll)
-
Distributed Application (aplikasi
terdistribusi/server service seperti Web Service, J2EE, WCF, COM+ dll)
Walaupun digolongkan dalam ke empat macam
keahlian tersebut, seringkali seorang application programmer harus memiliki
keahlian di beberapa jenis aplikasi untuk dapat menghasilkan aplikasi yang
berguna. Contohnya: Web programmer harus memiliki kemampuan dalam web
application dan database application untuk dapat mengembangkan aplikasi web
yang memerlukan database sebagai penyimpanan data. Tidak sedikit pula
programmer yang memiliki keahlian di seluruh jenis aplikasi sehingga sering
disebut disebut enterprise application developer.
Tugas Programmer/Developer:
1. Membangun/mengembangkan
software terutama pada tahap construction dengan melakukan coding dengan bahasa
pemprograman yang ditentukan
2. Mengimplementasikan
requiremant dan desain proses bisnis ke komputer dengan menggunakan algoritma
/logika dan bahasa pemprograman
3. Melakukan
testing terhadap software bila diperlukan
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai
Algoritma dan logika pemprograman (ini penting sekali)
2. Memahami
metode, best practice dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design
pattern, UML (kemampuan membaca dan menerapkan)
3. Menguasai
salah satu atau beberapa bahasa pemprograman populer seperti C++, VB, PHP, C#,
Java, Ruby dll (untuk web developer perlu juga menguasai HTML, DHTML, CSS,
JavaScript dan AJAX)
4. Memahami
RDBMS dan SQL (Structured Query Language)
5. Menguasai
bahasa Inggris (hal ini sangat penting saat ini karena bahasa en-US merupakan
bahasa ibu di dunia IT)
Latar Belakang:
Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Manajemen
Informatika, Matematika pemusatan studi Komputasi
2. System Analyst
Seiring dengan berjalannya
waktu dan perkembangan zaman, kebutuhan aplikasi komputer semakin kompleks. Ada
kalanya proses bisnis dan permasalahan dalam suatu organisasi cukup kompleks
untuk dijabarkan secara langsung ke sebuah software aplikasi. Biasanya para manajer/direksi
perusahaan memahami secara detail mengenai proses bisnis di perusahaannya,
misalnya dari sejak procurement, purchasing, manufacturing, warehousing,
marketing, accounting dll, tetapi mereka biasanya kurang memahami mengenai
bagaimana implementasinya secara teknis dalam software aplikasi. Kemudian
seorang programmer biasanya terlalu berkutat dengan coding, algoritma dan
hal-hal yang technical sehingga kadang mengalami kesulitan dalam memahami
proses bisnis menyeluruh yang umumnya terjadi di organisasi/perusahaan
tertentu.
Untuk menjembatani celah
ini, maka diperlukan seorang “System Analyst”. Seorang system analyst di
satu sisi diharuskan memiliki keahlian dalam menganalisis proses bisnis
(problem domain) untuk dapat menghasilkan sebuah SRS (software Requiremant
Spesification) dan di sisi lain menguasai aspek technical dan
implementasinya dalam software aplikasi (solution domain) untuk dapat
menghasilkan DDD (Detailed Design Document). Seorang system analyst
biasanya berangkat dari seorang programmer yang sudah mahir dan berpengalaman
dalam software development. Kemampuannya dalam menangkap requirement dan proses
bisnis, ketajaman analisis mengenai celah-celah dalam sistem serta kemampuan
merekomendasikan solusi terbaik secara technical sangat diperlukan dalam
mengembangkan software yang berkualitas dan dapat bermanfaat untuk meningkatkan
kinerja proses bisnis suatu organisasi.
System analyst
bekerja pada tahap requirement dan design, walaupun kadangkala juga diperlukan
untuk menyeberang dari tahap requirement dan design ke tahap
construction/implementaion (coding/programming). Tentunya ini wajar karena
biasanya seorang system analyst dahulunya juga seorang programmer. Tetapi
seorang yang benar-benar diposisikan sebagai system analyst, tugas utamanya adalah
membuat requirement dan desain software.
Tugas System Analyst:
1.
Membangun/mengembangkan software terutama
pada tahap requirement, design dan sebagian dalam tahap
construction/implementation
2.
Membuat dokumen requiremant dan desain
software berdasarkan proses bisnis customer/client
3.
Membuat proposal dan mempresentasikannya di
hadapan stake holder / customer / client
4.
Membuat desain database bila aplikasi yang
akan di bangun memerlukan database
5.
Membangun/mengembangkan framework/library
untuk digunakan dalam pengembangan software oleh programmer
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Menguasai hal-hal yang dikuasai programmer
2.
Menguasai metode, best practice pemprograman
dan tool/pemodelan pemprograman seperti OOP, design pattern, UML (kemampuan
membangun/mendesain)
3.
Menguasai SQL, ERD dan RDBMS secara lebih
mendalam
4.
Memahami tentang arsitektur aplikasi dan
teknologi terkini
Latar Belakang:
Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Manajemen
Informatika, Matematika pemusatan studi Komputasi
3. Software Quality Assurance Engineer
Software Quality Assurance
(SQA) engineer mungkin agak jarang terdengar di dunia kerja. Hal ini mungkin
karena di Indonesia belum banyak lowongan kerja yang mencantumkan posisi ini.
Bila anda pernah mendengar posisi “Software Tester”, maka itu termasuk dalam
profesi ini. Salah satu tugas SQA engineer memang melakukan testing terhadap
software, tetapi bukan itu saja sebenarnya pekerjaan profesi ini. Dalam
perusahaan software development yang cukup mapan dan telah menangani banyak
proyek besar, SQA engineer sangat diperlukan terutama untuk menghasilkan
software yang berkualitas. Tugas SQA engineer diantaranya adalah melakukan
“quality assurance” (QA) dan “quality check” (QC) terhadap software.
Pengembangan software harus sesuai dengan prosedur standar yang telah
ditetapkan (QA) dan harus melalui proses testing (QC) yang sesuai. Di sinilah
tugas SQA engineer untuk memonitor proses software development dan memperbaiki
standar yang ada (improve) bila masi memiliki kelemahan.
Dalam software development,
terdapat beberapa resiko yang ditanggung oleh para stake holders. Seperti
terjadinya bug/defect, waktu pengembangan yang semakin panjang, resource yang
semakin bertambah ataupun kendala-kendala lain yang tidak diperkirakan sebelumnya.
Tugas SQA engineer yang persifat preventif adalah dengan meminimalisir
resiko-resiko ini.
Tugas Software Quality Assurance Engineer :
1.
Memonitor jalannya proyek software
development apakah sudah sesuai dengan standar dan prosedur yang ada
2.
Merancang dan membuat test case / skenario
software testing
3.
Melakukan testing sesuai dengan test case /
scenario
4.
Merumuskan dan merancang peningkatkan
efisiensi dan efektifitas standar proses yang digunakan
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Menguasai hal-hal yang berhubungan dengan
software testing (test plan, test case, testing automation, functionality
testing, regression testing dll)
2.
Memahami tentang perinsip kerja software
sesuai dengan platformnya masing-masing
3.
Memahami tentang SDLC dan metodologi software
development seperti RUP, Agile, XP, Scrum dll
4.
Memahami standarisasi seperti CMMI
5.
Menguasai penulisan dokumen dan komunikasi
verbal dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)
Latar Belakang:
Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Manajemen
Informatika
4. Software Engineer
Profesi software engineer
sebenarnya ada kemiripannya dengan profesi programmer, system analyst ataupun
SQA engineer. Yang membedakannya adalah software engineer memerlukan keahlian
lebih mendalam dalam hal SDLC (Software Development Life Cycle) yaitu
seluruh proses yang harus dijalani dalam pengembangan software. Pada level
tertentu, seorang software engineer juga harus menguasai manajeman proyek
software development. Salah satu standar SDLC yang umum digunakan dalam
software engineering adalah SWEBOK (Software Engineering Body of Knowledge).
Kompleksitas dalam software develompment dari tahun-ketahun semakin
kompleks dan jauh lebih kompleks dibandingkan pada saat awal komputer
diciptakan. Untuk itulah para ahli dalam bidang software engineering menyusun berbagai
metodologi untuk mengoptimalkan software development process agar dapat
menghasilkan produk software yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Keahlian unik seorang software engineer adalah kemampuannya untuk
merekomendasikan dan menerapkan metodologi software development terbaik dalam
sebuah proyek. Metode-metode software development populer seperti RUP, Agile,
Scrum, XP, TDD, BDD memiliki keunggulan dan kelemahan dan tentunya diperlukan
keahlian dan pengalaman dalam merekomendasikan dan mengimplementasikan metode
yang paling cocok dalam sebuah proyek software development.
Bila programmer dan system
analyst ada yang dipekerjakan di perusahaan-perusahaan yang core business-nya
bukan software, software engineer umumnya dipekerjakan di perusahaan-perusahaan
software development.
Tugas Software Engineer :
1.
Melakukan tugas-tugas programmer, system
analyst dan sebagian tugas SQA engineer
2.
Merekomendasikan dan menerapkan metodologi
terbaik dalam sebuah proyek software development
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Menguasai hal-hal yang dikuasai programmer,
system analyst dan SQA engineer (dalam porsi yang lebih sedikit)
2.
Menguasai SDLC berdasarkan SWEBOK
(requirement, design, implementation/construction, testing, maintenance)
3.
Menguasai metodologi software development
seperti RUP, Agile, XP, Scrum dll
Latar Belakang:
Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Manajemen
Informatika, Matematika pemusatan studi Komputasi
5. Database Administrator (DBA)
Profesi Database
Administrator (DBA) terkait erat dengan programmer dan system analyst.
Seorang DBA biasanya pernah menjadi seorang programmer tetapi pekerjaannya
lebih sering berkaitan dengan database. Perbedaannya dengan database
application programmer adalah seorang DBA memiliki keahlian lebih mendalam
dalam hal desain, optimasi dan manajemen RDBMS (Relational Database
Managemant System) tertentu seperti Oracle, SQL Server, MySQL dll. Tentunya
penguasaan terhadap SQL (Structured Query Language) mutlak diperlukan. DBA
harus memiliki keahlian menterjemahkan requirement proses bisnis ke obyek-obyek
dalam database seperti tabel, query\view dan stored procedure disamping
keahliannya dalam optimasi database seperti tuning, indexing, clustering,
backup data, maintain high availability dan sebagainya.
Salah satu tugas
sehari-hari seorang DBA adalah memaintain database baik produksi, backup maupun
development dalam perusahaan yang membutuhkan aplikasi database berskala besar
untuk operasionalnya sehari-hari. Karena itu selain hal-hal yang berhubungan
dengan software, seorang DBA juga perlu memahami beberapa hal tentang hardware
seperti teknologi server, storage devices dll agar dapat merekomendasikan
database yang optimal. Pengetahuan tentang server clustering, storage array
network (SAN), RAID, backup devices dan optimalisasinya merupakan keahlian unik
seorang DBA.
Tugas Database Administrator :
1.
Merancang dan membangun database dalam sebuah
system
2.
Merekomendasikan solusi terbaik dalam
implementasi database baik dalam hal software maupun hardware
3.
Memaintain database agar dapat berjalan
dengan baik dan optimal
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Menguasai ERD, SQL dan desain database secara
mendalam
2.
Menguasai berbagai teknik
optimalisasi/tuning, backup dan maintain database
3.
Menguasai secara mendalam salah satu atau
lebih RDBMS beserta tools yang ada.
4.
Memahami tentang salah satu platform/bahasa
pemprograman untuk mengakses database
5.
Menguasai teknologi server, storage,
operating system yang berkaitan dengan implementasi database
Latar Belakang:
Manajemen Informatika, Teknik Informatika,
Ilmu Komputer
6. Software Architect
Software architect atau
kadang disebut juga sebagai Technical Architect biasanya bekerja di perusahaan
software development yang memiliki produk-produk software yang cukup besar dan
kompleks. software architect bertugas untuk mendesain dan merekomendasikan
secara technical mengenai bagaimana dan apa yang diperlukan dalam mengembangkan
produk software tersebut. Profesional di bidang ini biasanya pernah meniti
karir sebagai programmer, software engineer atau system analyst.
Bila system analyst harus
memiliki pengetahuan yang berimbang antara proses bisnis (problem domain) dan
software technology (solution domain), seorang architect dituntut untuk
menguasai software technology secara lebih mendalam. Kemampuannya dalam hal
technical sangat diperlukan dalam proyek-proyek software development berskala
besar dan kompleks, dimana keputusan dalam pemilihan teknologi yang paling
tepat dan penguasaanya sangat menentukan kesuksesan proyek. Keahlian utama seorang
software architect adalah dalam bidang software design dan software development
technology.
Tugas Software Architect :
1.
Merekomendasikan teknologi yang paling cocok
untuk mengembangkan produk software
2.
Membuat standar-standar software development
yang akan digunakan oleh tim programmer / developer
3.
Membuat rancangan/desain software dan proses
pengembangannya secara keseluruhan
Keahlian yang Diperlukan:
1. Menguasai
hal-hal yang dikuasai programmer, system analyst dan software engineer
2. Menguasai
secara mendalam tentang software development technology
3. Menguasai
penulisan dokumen dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)
Latar Belakang:
Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Manajemen
Informatika
7. Software Implementer
Software implementer kadang
desebut sebagai “Implementer” atau “Software Support”. Profesi
ini kedengarannya mirip dengan “System Support” di dunia Computer System
& Networking (lihat di “Profesi di dunia IT Bagian 1″). Memang secara
pekerjaan ada kemiripan, tetapi sesuai penamaannya, dalam hal sesuatu yang
disupport tentu sudah terlihat perbedaannya. Profesi software implementer tidak
tergolong dalam bidang software development melainkan lebih dekat ke bidang
software consulting
Seorang software
implementer/support bertugas men-support produk software yang akan
diimplementasikan di sisi client/customer baik instalasi setting konfigurasi,
modifikasi dan pelatihan untuk user-usernya. Umumnya software support tidak
berurusan dengan masalah hardware/jaringan melainkan lebih ke produk software yang
di support. seorang software implementer/support dibutuhkan dalam implementasi
software yang cukup besar dan kompleks seperti software perbankan, asuransi,
airline dll
Tugas Software Implementer / Support :
1.
Melakukan instalasi/implementasi serta
setting produk software di sisi client/customer
2.
Memelihara dan memastikan software yang sudah
diimplementasikan berjalan dengan baik
3.
Melakuakan troubleshooting terhadap produk
software
4.
Memberikan pelatihan (training) kepada para
pengguna software
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Menguasai secara mendalam produk software
yang akan diimplementasikan
2.
Menguasai teknologi platform / sistem
poperasi/ middleware (bila ada) yang dibutuhkan oleh produk software yang
disupport
3.
Memahami insalasi, setting &
troubleshooting produk software yang diimplementasikan
Latar Belakang:
Manajemen Informatika, Teknik Informatika,
Ilmu Komputer, Teknik Komputer, Teknik Elektro (Pemusatan Studi Komputer)
8. Technical Consultant
Technical Consultan atau
kadang disebut sebagai “Consultant” saja sesuai namanya bekerja sebagai
konsultan IT. Tugas utama seorang konsultan adalah merekomendasikan solusi
teknologi IT terbaik untuk memecahkan masalah yang ada. Bila seorang software
architect lebih menguasai solution domain, seorang technical consultant lebih
menguasai problem domain. Seorang technical consultant mirip seorang system
analyst yang lebih sering membuat konsep proses bisnis dan requirment daripada
melakukan design atau coding. Technical consultant tentunya juga menguasai
teknologi software development tetapi pada level yang lebih umum dan luas (high
level) dan lebih condong termasuk dalam bidang software consulting.
Berbeda dengan software
architect yang lebih banyak bekerja secara internal dalam perusahaan, technical
consultant lebih banyak bekerja untuk memberikan konsultasi kepada
client/customer dan lebih banyak berhadapan dengan banyak orang. Untuk itu
dibutuhkan interpersonal dan writing skill yang memadai.
Tugas Technical Consultant :
1.
Memberikan konsultansi/rekomendasi mengenai
solusi IT terbaik untuk memecahkan masalah
2.
Membuat dokumen seperti proposal, requirement
dan desain software secara umum
3.
Melakukan pelatihan (training) kepada para
pengguna software
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Berpengalaman dan menguasai berbagai macam
proses bisnis enterprise atau jenis bisnis terentu
2.
Menguasai teknologi IT secara luas
3.
Menguasai secara mendalam tentang solusi
software yang direkomendasikan
4.
Menguasai penulisan dokumen dan komunikasi
verbal dengan baik (dalam bahasa Inggris dan Indonesia)
Latar Belakang:
Manajemen Informatika, Teknik Informatika,
Ilmu Komputer, Teknik Komputer, Teknik Elektro (Pemusatan Studi Komputer)
9. User Interface Designer
Mungkin anda agak jarang
mendengar nama profesi seperti ini karena memang istilah ini jarang digunakan. Ada
iklan lowongan pekerjaan yang menggunakan istilah “User Interface Designer”,
tetapi lebih sering digunakan istilah “Web Designer” untuk posisi
tersebut.
Profesi yang terakhir ini memang agak sedikit
berbeda dengan profesi-profesi sebelumnya karena orang-orang sukses di bidang
ini umumnya memiliki bakat seni sekaligus kemampuan technical. Seorang user
interface designer harus dapat membuat desain web yang manis, serasi, user
friendly tetapi tetap efisien karena Internet memiliki bandwidth yang terbatas.
Karena profesional di bidang ini lebih sering dipekerjakan dalam web
development, maka profesi ini lebih sering disebut sebagai web designer.
Selain menguasai
programming terutama web programming, seorang web designer juga harus menguasai
tools dalam image design dan animasi seperti produk-produk Adobe/Macromedia,
Corel dll. Dalam web development, user interface designer bekerja bahu-membahu
dengan web programmer/developer untuk menghasilkan aplikasi web yang baik dalam
hal tampilan dan fungsionalitas. Tampilan yang baik, menarik dan user friendly
akan membuat aplikasi web tersebut dinilai lebih bermutu. Kadang kala user
interface designer juga disertakan dalam proyek-proyek non web, misalnya untuk
membuat design icon, splash screen, logo dll. Contohnya, dewasa ini di platform
Microsoft.Net dikenal adanya teknologi WPF (Windows Presentation Foundation).
Dengan menggunakan teknologi ini, desain tampilan aplikasi desktop dapat
dipisahkan dengan coding-nya. Seorang user interface designer dapat bekerja
pada desain tampilan menggunakan XAML, sedangkan programmer/developer
mengerjakan coding-nya di code-behind menggunakan C# atau VB.Net. Karena itulah
profesi ini menurut saya lebih tepat dinamakan user interface designer.
Tugas User Interface Designer :
1.
Mendesain user interface agar menarik dan
serasi secara visual dan user friendly
2.
Mendesain image/gambar/animasi yang akan
digunakan di tampilan user interface (UI) software aplikasi
Keahlian yang Diperlukan:
1.
Memiliki bakat/minat di seni rupa / desain
visual
2.
Memahami dasar-dasar pemprograman baik web
maupun secara umum
3.
Menguasai scripting untuk user interface
seperti seperti HTML, DHTML, CSS, JavaScript, action script, XAML dll.
4.
Menguasai tools manipulasi image dan animasi.
Perbandingan
Profesi IT di Indonesia dengan negara lain, contohnya seperti :
Indonesia
Berikut adalah 10 jenis profesi pada
bidang IT di Indonesia beserta jobdesknya:
1.
Analyst Programmer
Seorang
analis bertugas untuk merancang, membuat 'code' program, dan menguji program
untuk mendukung perencanaan pengembangan sebuah sistem atau aplikasi.
2.
Web Designer
Mengembangkan
rancangan inovatif aplikasi web-based beserta isi dari aplikasi tersebut.
3.
Systems Programmer/Softaware Engineer
Seseorang
dengan posisi ini, harus terbiasa dengan pengembangan software 'life cyclces'
dan memiliki keterampilan dalam mendesain suatu aplikasi, bahkan sistem.
Tugasnya adalah menyiapkan program sesuai dengan spsifikasi, melakukan
dokumentasi program, dan menguji program yang telah dibuat.
4.
IT Executive
Seorang
eksekutif IT bertanggung jawab untuk memelihara kecukupan, standard &
kesiapan systems/infrastructure untuk memastikan pengoperasiannya dapat efektif
& efisien. Selain itu harus juga menerapkan prosedur IT & proses untuk
memastikan data terproteksi secara maksimum.
5.
IT Administrator
Tugasnya
adalah menyediakan implementasi & administrasi yang meliputi Local Area
Network (LAN), Wide Area Network (WAN) dan koneksi dial-up, firewall, Proxy
serta pendukung teknisnya.
6.
Network Administrator
Mengurusi
& mengoperasi jaringan LAN maupun WAN, manajemen sistem serta dukungan
terhadap perangkat kerasnya.
7.
Database Administrator
Bertanggung
jawab Untuk administrasi & pemeliharaan teknis yang menyangkut perusahaan
dalam pembagian sistem database.
8.
Systems Engineer
-
Menyediakan rancangan sistem & konsultasi
terhadap pelanggan.
-
Memberikan respon terhadap permintaan
technical queries serta dukungannya.
-
Termasuk melakukan pelatihan teknis ke
pelanggan & IT administrator.
9.
Network Support Engineer
-
Melaksanakan komunikasi & analisa
sistem networking
-
Mendisain perencanaan untuk integrasi.
Mendukung jaringan pada internet, intranet & extranet.
-
Menganalisa & ikut ambil bagian
dalam pengembangan standardisasi keamanan & implementasi mengendalikan
untuk keamanan LAN & WAN.
10.
IT Manager
-
Mengatur kelancaran dari sistem IT.
-
Troubleshooting & membantu
organisasi dalam menangani permasalahan IT.
-
Sesuai dengan pengembangan IT yang baru
dalam bidang yang diperlukan.
Amerika Serikat
Berikut
ini adalah profesi IT yang terdapat di negara Amerika Serikat:
1. SQL Server DBA
2. C#/SQL Engineer
3. AIX Administrator
4. BI Analyst - Cognos(mid level)
5. CDMA Optimization Engineer
6. Application Specialist
7. UX Engineer
8. SAP MM Lead Functional Analyst
9. SAP SD Analyst
10. Cisco Voice Engineer
11. SAP HR Analyst
12. SAP FI/CO Lead
13. .NET Developer
14. Sr. Quality Assurance Manager
Australia
Sedangkan di negara Australia terdapat beberapa IT job diantaranya:
1. Analyst/programmer
2. Architecture
3. Business Analyst/ System Analyst
4. Computer Operator
5. Consultant / Functional Consultant
6. Database Development dan
Administration
7. Hardware Engineering
8. Helpdesk dan Desktop Support
9. Management dan Supervisory
10. Network Engineering
11. Network dan System
12. Product management
13. Project management
14.
Sales
15.
Security
16.
Software
Development dan Engineering
17. Team Leaders
18. Technical Writers
19.
Telecommunication
20.
Testing
dan QA
21.
Training
22. Web design dan Usability
23.
Web
Development
Jepang
Di negara Jepang terdapat beberapa profesi IT, contohnya sebagai berikut:
Di negara Jepang terdapat beberapa profesi IT, contohnya sebagai berikut:
1. Digital Marketing Director
2. Web Search Evaluator
3. Sales Manager
4. Call Center Staff
5. Bilingual SAP Consultant
6. C / C++ Developer
7. Technical Support
8. IT Instructor
9. E-Commerce Manager
10. Energy Account Manager
11. IT Assistant Instructor
12. Asset Management
13. Business Analyst
Singapore
Pada model Singapore juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:
Pada model Singapore juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:
1. Programmer
2. Analyst/Programmer
3. Senior
Analyst/Programmer
4. Principal
Analyst/Programmer
5. System
Analyst
6. Senior
System Analyst
7. Principal
System Analyst
Malaysia
Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking senioritas, misal untuk System Development:
Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore, juga membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Tetapi berbeda dalam melakukan ranking senioritas, misal untuk System Development:
1.
Programmer
2.
System Analyst/Designer
3.
System Development Executive
Inggris
Model British Computer Society (BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :
Level 0 . Unskilled Entry
Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner
Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9 . Senior Manager/Director
Model British Computer Society (BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :
Level 0 . Unskilled Entry
Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner
Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9 . Senior Manager/Director
Tidak ada komentar:
Posting Komentar