Setelah the crow tidak ada lagi, maka dirumah terasa sepi, tidak ada lagi yang bisa diajak bermain. Setelah the crow saya memelihara kucing lagi, dia kucing jantan berwarna abu-abu putih yang sangat malas. Kerjanya hanya makan dan tidur saja dirumah, keluar rumah pun jika ingin bermain sebentar lalu pulang lagi. Sehari-harinya banyak dirumah dengan tidur siang atau makan. Benar-benar malas sekali, dia tidak mau mengejar betina, tetapi dirumah hanya mengeong dengan berisik sekali. Badannya pun gemuk, bulunya juga bagus, seperti dalam film garfield tetapi dia merupakan kucing rumahan yang badannya gemuk.
Namanya peko, tetapi peko juga tidak lama menjadi peliharaan saya, mungkin hanya satu atau dua tahun karena dia hilang tidak tahu kemana. Lama sekali saya tidak punya peliharaan, sampai waktu saya kuliah tahun pertama ada seekor kucing betina yang sangat jinak. Pussi namanya, dia juga tiba-tiba datang kerumah saya, meminta makan, tetapi hanya menunggu di depan pintu tanpa masuk ke dalam rumah, wajah pussi sangat memelas untuk minta makan. Pussi sangat baik, tetangga saya juga ikut memelihara pussi karena pussi juga sering kerumahnya untuk minta makan. Pussi kucing yang sangat penurut, dia tahu kalau tidak boleh masuk kerumah ya pussi tetap di depan pintu minta makan, kalau dimarahari karena nakal pun dia hanya menunduk saja seakan tahu kalau dia salah.
Suatu hari pussi melahirkan anak, dia melahirkan di rumah tetangga saya yang juga ikut memeliharanya. Tadinya saya tidak tahu dia melahirkan dimana, tetapi tetangga saya yang bilang kalau pussi melahirkan di pot bunga miliknya. Jika kucing punya anak, dia suka berpindah-pindah untuk membawa anaknya ketempa yang hangat. Saat saya pulang kuliah, tetangga saya mencari pussi yang hilang, hanya ada satu anaknya yang ia tinggalkan di pot. Saya juga bingung mencari kemana, saat masuk kerumah barulah saya tahu ia membawa anaknya kerumah saya, ke dalam gudang rumah saya. Saya ikuti kucing itu, dan benar saja ia menggigit anak kucing itu untuk dibawa ke gudang. Setelah dari gudang ia membawa ke lemari kakak saya, diatas baju-baju kakak saya, untung saja kakak saya juga sudah tisak menggunakan baju dan lemari di kamarnya itu. Akhirnya saya membuatkan kandang yang ada selimutnya untuk pussi dan anaknya. Saat anaknya sudah tumbuh besar, anak pussi hilang satu, dia tidak kembali ke kandang seperti yang lainnya, begitu juga pada minggu setelahnya anak pussi hilang satu, tinggal dua anakn pussi yang masih hidup. Tetapi anak pussi sangat nakal karena itu, ayah saya memberikan anak pussi ke tetangga saya yang lain untuk dipelihara, tetapi karena tetangga saya juga mempunyai cukup banyak kucing sepertinya anak pussi tidak dirawat cukup baik. Pussi pun juga mati karena diracun seseorang, Setelah menghilang beberapa hari pussi ditemukan mati di rumah kosong, badannya bengkak sekali, kemungkinan besar diracun atau memakan racun. Malang sekali pussiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar