Sumber :
Wireless Network
adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang radio
atau cahaya infrared. Saat ini sudah semakin banyak outlet atau lokasi tertentu
yang menyediakan layanan wireless network. Sehingga pengguna dapat dengan mudah
melakukan akses internet tanpa kabel. Frequensi yang digunakan frequensi tinggi
yaitu 2,4 Ghz dan 5,8 Ghz. Sedangkan penggunaan infrared umumnya hanya terbatas
untuk jenis jaringan yang anya melibatkan dua buah komputer saja atau disebut
point to point. Hal ini menyebabkan infrared tidek sepopuler gelombang radio.
A. Komponen Jaringan Wireless
- Wireless LAN Card ---> Fungsinya sama seperti LAN Card pada jaringan konvensional (kebel) atau sebagai media penghubung.
- Acces Point --> Fungsinya hampir sama dengan switch pada jaringan berbasis kabel. Acces Poin dilengkapi dengan colokan RJ-45 yang dapat digunakan untuk menghubung kan jaringan wireless dengan jaringan berbasis kabel.
B.
Standarisasi Jaringan Wireless
Karena
menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi datanya, maka komponen
wireless yang akan Anda gunakan harus memiliki standart frekuensi yang sama.
Sehingga walaupun berbeda vendor pembuatnya komponen wireless tersebut tetap
dapat berkomunikasi asalkan menggunakan standar frekuensi yang sama.
Standarisasi pada jaringan wireless didefinisikan oleh IEEE (institute of
Electrical and Electronics Engineers) Adapun Standarisasi tersebut adalah :
- IEE 802.11 Legacy yaitu standart jaringan wireless pertama yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Mbps.
- IEE 802.11b yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m.
- IEE 802.11a yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.
- IEE 802.11g yaitu standar jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.
- IEE 802.11n yaitu standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.
C. Topologi Jaringan Wireless
1. Topologi Ad-Hoc
Topologi ini sama
seperti topologi jaringan peer to peer. Artinya jaringan yang dibangun hanya
menggunakan komponen wireless LAN Card tanpa menggunakan acces point sebagai
penghubung. Berikut ilustrasinya .
2.
Topologi Infrastruktur
Pada Topologi ini selain menggunakan wireless LAN Card pada masing-masing komputer, pada topologi ini juga menggunakan acces point sebagai media penghubung. Jadi client jaringan harus melalui acces point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan client yang lain.
Wireless LAN
Wireless Local Area
Network pada dasarnya sama dengan jaringan Local Area Network yang biasa kita
jumpai. Hanya saja, untuk menghubungkan antara node device antar client
menggunakan media wireless, chanel frekuensi serta SSID yang unik untuk
menunjukkan identitas dari wireless device.
Mode Pada Wireless LAN
Tidak seperti pada LAN
konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya terbagi ke dalam dua mode
pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock dan infrastruktur. Komunikasi Add
Hock adalah sambungan komunikasi langsung antara masing-masing komputer/laptop
dengan menggunakan media wireless. Penggunaan mode ini sama halnya dengan
hubungan komunikasi point to multi point pada jaringan LAN konvensional.
Masing-masing PC atau Laptop yang akan dihubungkan dengan mode add hock ini
harus mempunyai SSID sebagai identitas dari PC yang akan digunakan untuk
komunikasi dengan yang lainnya.
Pada komunikasi Add
hock, tidak memerlukan access point untuk bisa saling berhubungan.
Masing-masing host hanya harus memiliki transceiver serta receiver wireless
untuk bisa berkomunikasi secara langsung.
Mode yang kedua adalah
infrastruktur, dimana jaringan ini diperlukan sebuah akses point untuk melayani
komunikasi utama pada jaringan wireless. Keberadaan access point dimaksudkan
untuk mentransmisikan data pada PC untuk jangkauan tertentu pada suatu
area/wilayah. Pada mode infrastruktur ini dapat diperluas lagi menjadi jaringan
Wireless LAN yang lebih besar dan kompleks dengan menambahkan beberapa Access
Point pada titik-titik tertentu untuk memperluas jangkauannya.
Wireless LAN diperlukan
ketika sebuah LAN konvensional tidak lagi bisa dikembangkan karena alasan
tertentu, misal, sulitnya pengembangan model LAN konvensional karena
keterbatasan tempat, ruang dan hal lainnya.
Antena External, digunakan untuk
memperkuat daya pancar. Antena ini bisa dirakit sendiri oleh client (user),
misal : antena kaleng.
Hal-hal Yang Harus
Diperhatikan Pada WLAN
Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan saat membangun WLAN, seperti :
1.
Seberapa besar jaringan WLAN akan dibangun. Dalam hal ini, adalah melihat
kebutuhan akan jaringan yang akan dibangun nantinya. Jangan sampai pembangunan
WLAN memakan biaya yang besar, sementara penggunaannya hanya terbatas untuk
beberapa client saja. Meski bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang,
akan tetapi akan jauh lebih bijak jika hanya untuk menghubungkan beberapa
PC/Laptop menggunakan media komunikasi Add Hock (peer to peer)
2.
Sistem keamanan. Sistem keamanan ini penting dalam sebuah jaringan WLAN. Sebab
WLAN merupakan sebuah jaringan yang rentan terhadap serangan dari luar karena
komunikasinya menggunakan sinyal radio/gelombang yang bisa ditangkap oleh
client ‘x’ pada area-area tertentu. Sistem keamanan ini penting karena jalur
komunikasi data bisa saja berisi data-data rahasia dan penting, sehingga orang
tidak bisa masuk kecuali melalui ijin akses yang telah distandarkan.
3.
Koneksi yang akan dikembangkan. Meskipun secara umum, akses point mampu
menampung hingga ratusan klien dibawahnya, akan tetapi secara prosedur, para
vendor penyedia piranti akses point merekomendasikan belasan hingga 40-an
client yang boleh terhubung dalam sebuah layanan WLAN. Hal ini berpengaruh pada
tingkat kecepatan dan pembagian hak akses pada jaringan yang tersedia.
Terminal Services
merupakan sebuah layanan yang akan dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan. Dengan meluncurkan sistem operasi Microsoft NT 4.0 Server, Terminal server Edition, Microsoft mulai masuk ke dalama pasar enterprise, yang masih mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade ke sistem operasi baru.
Layanan Terminal Service dalam WIndows NT Server Edition berjalan diatas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Dekstop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Dekstop.
Layanan Terminal Service dalam WIndows NT Server Edition berjalan diatas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Dekstop Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan menggunakan fitur Remote Dekstop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar